- PENGERTIAN KOPERASI
Ekonomi Koperasi terdiri dari dua kata yaitu “ekonomi” dan “koperasi”,
berikut kita akan pelajari arti kata tersebut satu persatu. Kata “ekonomi” berasal dari bahasa Yunani yaitu “oikos” yang berarti
keluarga atau rumah dan “nomos” yang berarti aturan. Jadi secara
garis besar ekonomi dapat diartikan sebagai “aturan rumah tangga”. Secara
teoritis ekonomi adalah ilmu yang mempelajari tentang perilaku manusia dalam
memilih dan menciptakan kemakmuran. Inti dari masalah ekonomi adalah adanya
kelangkaan, hal ini terjadi karena ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia
yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas.
Menurut M. Manulang, ilmu ekonomi adalah suatu ilmu yang mempelajari masyarakat
dalam usahanya untuk mencapai kemakmuran (kemakmuran suatu keadaan dimana
manusia dapat memenuhi kebutuhannya, baik barang maupun jasa).
Kata “koperasi” berasal dari bahasa Inggris “Cooperation” yang terdiri dari
dua kata, yaitu “Co” yang artinya bersama dan “Operation” yang artiya bekerja.
Jadi secara harfiah koperasi berarti bekerja sama. Koperasi dapat didefinisikan
sebagai asosiasi orang-orang yang bergabung dan melakukan kegiatan ekonomi
koperasi (usaha koperasi) atas dasar prinsip-prinsip koperasi, nilai dan jati
diri koperasi sehingga mendapat manfaat yang lebih besar dengan biaya yang
rendah melalui usaha bersama yang dimodali, dikelola dan diawasi secara
demokratis oleh anggotanya. Dari pengertian diatas disebutkan bahwa koperasi
adalah “asosiasi orang-orang”, dapat diartikan koperasi adalah organisasi yang
terdiri dari orang-orang yang merasa senasib dan sepenanggungan, serta memiliki
kepentingan ekonomi dan tujuan yang sama. Atau dengan pengertian lain koperasi
adalah badan usaha atau usaha bersama yang beranggotakan orang-orang atau badan
hukum koperasi dengan melaksanakan kegiatannya berdasarkan prinsip ekonomi juga
berperan sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas
kekeluargaan. Koperasi bertujuan untuk menyejahterakan anggotanya, dari
penjelasan diatas dapat diartikan tujuan koperasi adalah memberikan nilai
tambah secara ekonomi kepada anggotanya dibandingkan dengan sebelum anggota
koperasi tersebut bergabung dengan koperasi.
- Prinsip-prinsip Koperasi.
Koperasi dijalankan
berdasarkan beberapa prinsip. Prinsip ini merupakan pedoman untuk melaksanakan
nilai-nilai Koperasi. Berikut ini adalah prinsip-prinsip koperasi, diantaranya
:
- Keanggotaan sukarela dan terbuka. Koperasi adalah organisasi yang keanggotaannya bersifat sukarela, terbuka bagi semua orang yang bersedia menggunakan jasa-jasanya, dan bersedia menerima tanggung jawab keanggotaan, tanpa membedakan gender, latar belakang sosial, ras, politik, atau agama.
- Pengawasan oleh anggota secara demokratis. Koperasi adalah organisasi demokratis yang diawasi oleh anggotanya, yang secara aktif menetapkan kebijakan dan membuat keputusaan laki-laki dan perempuan yang dipilih sebagai pengurus atau pengawas bertanggung jawab kepada Rapat Anggota. Dalam Koperasi primer, anggota memiliki hak suara yang sama (satu anggota satu suara) dikelola secara demokratis.
- Partisipasi anggota dalam kegiatan ekonomi. Anggota menyetorkan modal mereka secara adil dan melakukan pengawasan secara demoktaris. Sebagian dari modal tersebut adalah milik bersama. Bila ada balas jasa terhadap modal, diberikan secara terbatas. Anggota mengalokasikan SHU untuk beberapa atau semua dari tujuan seperti mengembangkan Koperasi. Caranya dengan membentuk dana cadangan, yang sebagian dari dana itu tidak dapat dibagikan kepada anggota secara seimbang berdasarkan transaksi mereka dengan koperasi serta mendukung keanggotaan lainnya yang disepakati dalam Rapat Anggota.
- Otonomi dan kemandirian. Koperasi adalah organisasi otonom dan mandiri yang diawasi oleh anggotanya. Apabila Koperasi membuat perjanjian dengan pihak lain, termasuk pemerintah, atau memperoleh modal dari luar, maka hal itu harus berdasarkan persyaratan yang tetap menjamin adanya upaya pengawasan yang demokratis dari semua anggotanya untuk mempertahankan otonomi koperasi.
- Pendidikan, pelatihan dan informasi. Koperasi memberikan pendidikan dan pelatihan bagi anggota, pengurus, pengawas, manager, dan karyawan. Tujuannya, agar mereka dapat melaksanakan tugas dengan lebih efektif bagi perkembangan Koperasi. Koperasi memberikan informasi kepada maasyarakat umum, khususnya orang-orang muda dan tokoh-tokoh masyaralat mengenai hakekat dan manfaat berkoperasi.
- Kerjasamaa antar koperasi. Dengan bekerjasama pada tingkat lokal, regional dan internasional, maka gerakan Koperasi dapat melayani anggotanya dengan efektif dan dapat memperkuat gerakan Koperasi.
7. Kepedulian terhadap masyarakat. Koperasi melakukan kegiatan untuk pengembangan masyarakat sekitarnya
secara berkelanjutan melalui kebijakan yang diputuskan oleh Rapat Anggota.
- Ciri-Ciri Khas Ekonomi Koperasi
1. Keanggotaan Bersifat Sukarela dan
Terbuka Sifat sukarela dalam keanggotaan koperasi mengandung makna bahwa
menjadi anggota tidak boleh dipaksa oleh siapapun. Selain itu berarti pula
bahwa seorang anggota dapat mengundurkan diri dari koperasi sesuai dengan
syarat yang ditentukan dalam anggaran dasar koperasi.
2. Pengelolaan Dilakukan Secara Demokratis
Prinsip demokrasi menunjukkan bahwa pengelolaan koperasi dilakukan atas
kehendak dan keputusan para anggota. Anggota koperasi adalah pemegang dan
pelaksana kekuasaan tertinggi dalam koperasi.
3. Pembagian Sisa Hasil Usaha ( SHU )
Pembagian SHU adalah koperasi dilakukan secara adil sebanding dengan besar nya
jasa usaha masing-masing anggota. Besarnya modal yang dimiliki anggota tidak
mutlak dijadikan dasar dalam pembagian SHU. Kententuan ini merupakan perwujudan
nilai kekeluargaan dan keadilan.
4. Pemberian Balas Jasa Terbatas
terhadap Modala Modal dalam koperasi pada dasar nya dipergunakan untuk
kemanfaatan anggota dan bukan sekedar mencari keuntungan. Oleh karena itu,
balas jasa terhadap modal yang diberikan kepada anggota jasa terbatas dan tidak
didasarkan semata-mata atas besarnya modal yang diberikan. Terbatas disini
maksudnya adalah wajar dalam arti tidak melebihi susku bungan yang berlaku
dipasar.
5. Kemandirian Kemandirian mengandung
pengertian dapat berdiri sendiri tanpa bergantung pada pihak lain. Semua
keputusan dan kegiatan koperasi dilandasi oleh kepercayaan, pada pertimbangan,
kemampuan, dan usaha sendiri. Kemandirian berarti pula kebebasan yang
bertanggung jawab keperbuatan sendiri dan kehendak untuk mengelola diri
sendiri.
Makalah Pertumbuhan Ekonomi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Selama
ini banyak negara sedang berkembang telah berhasil menunjukkan laju pertumbuhan
ekonomi yang cukup tinggi, tetapi masih banyak permasalahan pembangunan yang
belum terpecahkan, seperti : tingkat pengganguran tetap tinggi, pembagian
pendapatan tambah tidak merata, masih banyak terdapat kemiskinan absolut, tingkat
pendidikan rata-rata masih rendah, pelayanan kesehatan masih kurang, dan
sekelompok kecil penduduk yang sangat kaya cenderung semakin kaya sedangkan
sebagian besar penduduk tetap saja bergelut dengan kemiskinan, yang terjadi
bukan trickle down tapi trickle up. Keadaan ini memprihatinkan, banyak ahli
ekonomi pembangunan yang mulai mempertanyakan arti dari pembangunan.
Pertumbuhan
ekonomi dan pembangunan ekonomi merupakan dua istilah yang berbeda, sekalipun
ada beberapa ahli mengatakan sama. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu
indikator dari keberhasilan pembanguanan ekonomi. Jadi akan ada pertumbuhan
ekonomi jika ada pembangunan ekonomi dimana pembangunan ekonomi itu
mengakibatkan perubahan-perubahan pada sektor ekonomi. Pendirian industri-industri
baru dan meningkatnya kegiatan ekspor dan impor akan membawa perubahan dalam
sektor industri dan sektor perdagangan. Sektor pertanian juga akan berubah
melalui pembangunan di bidang sarana dan prasarana, seperti penambahan ruasa
jalan.
Perubahan-perubahan pada berbagai sektor ekonomi tersebut
akan mengakibatkan terjadinya pertumbuhan ekonomi, yang ditandai dengan naiknya
produksi nasional, pendapatan nasional, dan pendapatan perkapita. Situasi
semacam itu akan berlangsung secara terus-menerus.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa
pengertian pertumbuhan ekonomi?
2.
Apa
perbedaan pertumbuhan ekonomi dan perkembangan ekonomi?
3.
Cara
menghitung pertumbuhan ekonomi
4.
Indikator
penghitungan pertumbuhan ekonomi
5.
Manfaat
pertumbuhan ekonomi
C.
Tujuan
1.
Dapat
membedakan pertumbuhan ekonomi dan perkembangan ekonomi
2.
Dapat
menghitung pertumbuhan ekonomi
3.
Dll
BAB II
PERTUMBUHAN EKONOMI
A. Pengertian
Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan
ekonomi ( Economic Growth ) adalah
perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa
yang diproduksikan dalam masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat
meningkat. Masalah pertumbuhan ekonomi dapat dipandang sebagai masalah makro
ekonomi dalam jangka panjang. Perkembangan kemampuan memproduksi barang dan
jasa sebagai akibat pertambahan faktor-faktor
produksi pada umumnya tidak selalu diikuti oleh pertambahan produksi barang dan jasa yang sama besarnya. Pertambahan potensi memproduksi seringkali lebih besar dari pertambahan produksi yang sebenarnya. Dengan demikian perkembangan ekonomi adalah lebih lambat dari potensinya. (Sadono Sukirno, 1994;10).
produksi pada umumnya tidak selalu diikuti oleh pertambahan produksi barang dan jasa yang sama besarnya. Pertambahan potensi memproduksi seringkali lebih besar dari pertambahan produksi yang sebenarnya. Dengan demikian perkembangan ekonomi adalah lebih lambat dari potensinya. (Sadono Sukirno, 1994;10).
Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan
juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang
diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional.
Perekonomian dikatakan mengalami pertumbuhan apabila jumlah balas jasa riil terhadap penggunaan faktor-faktor produksi pada tahun tertentu lebih besar daripada tahun sebelumnya. Berkelanjutan pertumbuhan ekonomi harus mengarah standar hidup yang lebih tinggi nyata dan kerja meningkat.
Perekonomian dikatakan mengalami pertumbuhan apabila jumlah balas jasa riil terhadap penggunaan faktor-faktor produksi pada tahun tertentu lebih besar daripada tahun sebelumnya. Berkelanjutan pertumbuhan ekonomi harus mengarah standar hidup yang lebih tinggi nyata dan kerja meningkat.
Menurut
Sadono Sukirno (1996: 33),
pertumbuhan dan pembangunan ekonomi memiliki definisi yang berbeda, yaitu
pertumbuhan ekonomi ialah proses kenaikan output perkapita yang terus menerus
dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi tersebut merupakan salah satu
indikator keberhasilan pembangunan. Dengan demikian makin tingginya pertumbuhan
ekonomi biasanya makin tinggi pula kesejahteraan masyarakat, meskipun terdapat
indikator yang lain yaitu distribusi pendapatan.
Simon Kuznet mendefenisikan
pertumbuhan ekonomi suatu negara sebagai “kemampuan negara itu untuk
menyediakan barang-barang ekonomi yang terus meningkat bagi penduduknya,
pertumbuhan kemampuan ini berdasarkan pada kemajuan teknologi dan kelembagaan
serta penyesuaian ideologi yang dibutuhkannya”.
Indikator yang digunakan untuk menghitung tingkat
Pertumbuhan Ekonomi
· Tingkat Pertumbuhan PDB (Produk Domestik Bruto)
· Tingkat Pertumbuhan PNB (Produk Nasional Bruto)
Dalam praktek angka, PNB kurang lazim
dipakai, yang lebih populer dipakai adalah PDB, karena angka PDB hanya melihat
batas wilayah,terbatas pada negara yang bersangkutan.
Sumber Kenaikan Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi umumnya didefinisikan sebagai kenaikan GDP riil per kapita. Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product, GDP) adalah nilai pasar keluaran total sebuah negara, yang merupakan nilai pasar semua barang jadi dan jasa akhir yang diproduksi selama periode waktu tertentu oleh faktor-faktor produksi yang berlokasi di dalam sebuah negara.
Pertumbuhan ekonomi umumnya didefinisikan sebagai kenaikan GDP riil per kapita. Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product, GDP) adalah nilai pasar keluaran total sebuah negara, yang merupakan nilai pasar semua barang jadi dan jasa akhir yang diproduksi selama periode waktu tertentu oleh faktor-faktor produksi yang berlokasi di dalam sebuah negara.
Kenaikan GDP dapat muncul melalui:
1. Kenaikan penawaran tenaga kerja
Penawaran tenaga kerja yang meningkat dapat menghasilkan keluaran yang lebih banyak. Jika stok modal tetap sementara tenaga kerja naik, tenaga kerja baru cenderung akan kurang produktif dibandingkan tenaga kerja lama.
2. Kenaikan modal fisik atau sumber daya manusia
Kenaikan stok modal dapat juga menaikkan keluaran, bahkan jika tidak disertai oleh kenaikan angkatan kerja. Modal fisik menaikkan baik produktivitas tenaga kerja maupun menyediakan secara langsung jasa yang bernilai. Investasi dalam modal sumber daya manusia merupakan sumber lain dari pertumbuhan ekonomi.
3. Kenaikan produktivitas
Kenaikan produktivitas masukan menunjukkan setiap unit masukan tertentu memproduksi lebih banyak keluaran. Produktivitas masukan dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor termasuk perubahan teknologi, kemajuan pengetahuan lain, dan ekonomisnya skala produksi. (Case dan Fair, 1999;326)
1. Kenaikan penawaran tenaga kerja
Penawaran tenaga kerja yang meningkat dapat menghasilkan keluaran yang lebih banyak. Jika stok modal tetap sementara tenaga kerja naik, tenaga kerja baru cenderung akan kurang produktif dibandingkan tenaga kerja lama.
2. Kenaikan modal fisik atau sumber daya manusia
Kenaikan stok modal dapat juga menaikkan keluaran, bahkan jika tidak disertai oleh kenaikan angkatan kerja. Modal fisik menaikkan baik produktivitas tenaga kerja maupun menyediakan secara langsung jasa yang bernilai. Investasi dalam modal sumber daya manusia merupakan sumber lain dari pertumbuhan ekonomi.
3. Kenaikan produktivitas
Kenaikan produktivitas masukan menunjukkan setiap unit masukan tertentu memproduksi lebih banyak keluaran. Produktivitas masukan dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor termasuk perubahan teknologi, kemajuan pengetahuan lain, dan ekonomisnya skala produksi. (Case dan Fair, 1999;326)
Perbedaan Pembangunan Ekonomi dengan Pertumbuhan Ekonomi
1. Pembangunan ekonomi lebih bersifat kualitatif,
bukan hanya pertambahan produksi, tetapi juga terdapat perubahan-perubahan
dalam struktur perekonomian.
2. Pertumbuhan ekonomi keberhasilannya lebih bersifat
kuantitatif, yaitu adanya kenaikan dalam standar pendapatan dan tingkat output
produksi yang dihasilkan
Persamaan Pembangunan Ekonomi dengan Pertumbuhan Ekonomi
1. Kedua-duanya merupakan kecenderungan di bidang
ekonomi.
2. Pokok permasalahan akhir adalah besarnya
pendapatan per kapita.
3. Kedua-duanya menjadi tanggung jawab pemerintah dan
memerlukan dukungan rakyat.
4. Kedua-duanya berdampak kepada kesejahteraan rakyat
B. Perhitungan Pertumbuhan Ekonomi
Untuk dapat mengetahui tingkat
pertumbuhan ekonomi, maka harus dipahami terlebih dahulu apa yang dimaksud
dengan Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP).
PDB atau GDP adalah total produksi
barang dan jasa yang dihasilkan di dalam suatu wilayah pada periode tertentu,
misalnya satu tahun. (Di level provinsi di Indonesia biasanya disebut Produk
Domestik Regional Bruto-PDRB)
PDB jika dibagi dengan jumlah
penduduk maka menjadi PDB per kapita. Ukuran ini lebih spesifik karena
memperhitungkan jumlah penduduk serta mencerminkan kesejahteraan penduduk di
suatu tempat.
Ada banyak pendapat mengenai penyebab
naik turunnya total produksi barang dan jasa, namun banyak ahli ekonomi yang
setuju akan dua penyebab berikut ini :
(1) Sumber pertumbuhan. Ahli-ahli ekonomi sering
merujuk pada tiga sumber pertumbuhan, yaitu : (a) peningkatan tenaga kerja, (b)
peningkatan modal, dan (c) peningkatan efisiensi dimana kedua faktor ini
digunakan. Jumlah tenaga kerja dapat meningkat jika pekerja yang telah tersedia
bekerja lebih lama, atau jika ada tambahan tenaga kerja baru. Sedangkan
persediaan modal dapat meningkat jika perusahaan mendorong kapasitas
produktifnya dengan menambah pabrik dan peralatan (investasi). Efisiensi
bertambah ketika output yang lebih dapat diperoleh dari jumlah tenaga kerja
dan/atau modal yang sama. Ini sering disebut sebagai Total Factor Productivity
(TFP).
(2) Terjadinya penurunan (downturns) pada ekonomi. Ini
menjawab pertanyaan mengapa output dapat turun atau naik lebih lambat. Secara
logika, apapun yang menyebabkan penurunan pada tenaga kerja, modal, atau TFP
akan menyebabkan penurunan pada output atau setidaknya pada tingkat pertumbuhan
output. Misalnya, peristiwa seperti bencana alam, penyebaran penyakit berbahaya
dan kerusuhan.
Lalu bagaimana PDB diukur? Caranya,
total nilai berbagai macam barang dan jasa diagregasikan. Namun karena
berton-ton baja tidak mungkin dijumlahkan begitu saja dengan, misalnya,
produksi roti, maka proses agregasi dilakukan berdasarkan nilai uang produksi
barang-barang tersebut. Di Indonesia PDB diukur setiap tiga bulanan dan tahunan
oleh Biro Pusat Statistik (BPS).
Nilai total pendapatan nasional dalam
satuan harga sekarang disebut dengan PDB nominal (PDB atas dasar harga
berlaku). Nilainya tentu berubah dari waktu ke waktu, seiring dengan perubahan
kuantitas produksi barang/jasa atau dalam harga dasarnya.
Jika nilai nominal ini dihitung dalam
harga yang tetap atau dipatok, didapatlah nilai PDB riil (PDB atas dasar harga
konstan). Untuk menghitung nilai riil tersebut dipilihlah satu tahun
dasar—misalnya tahun 2000. Kemudian, nilai semua barang dan jasa dihitung
berdasarkan harga masing-masing yang berlaku pada tahun tersebut. Karena harga
barang sudah tetap, PDB riil dianggap hanya berubah sesuai dengan adanya
perubahan kuantitas barang/jasa.
Perubahan PDB ini mencerminkan
perubahan kuantitas output produksi secara riil. Inilah yang sehari-hari
disebut dengan pertumbuhan ekonomi. Jadi yang disebut sebagai “pertumbuhan
ekonomi” tidak lain mengacu pada peningkatan nilai total barang dan jasa yang
diproduksi dalam sebuah perekonomian.
Rumus menghitung pertumbuhan ekonomi adalah sebagai berikut :
g = {(PDBs-PDBk)/PDBk} x 100%
g = tingkat pertumbuhan ekonomi
PDBs = PDB riil tahun sekarang
PDBk = PDB riil tahun kemarin
PDBs = PDB riil tahun sekarang
PDBk = PDB riil tahun kemarin
Contoh soal :
PDB Indonesia tahun 2008 = Rp. 467 triliun, sedangkan PDB pada tahun 2007
adalah = Rp. 420 triliun. Maka berapakah tingkat pertumbuhan ekonomi pada tahun
2008 jika diasumsikan harga tahun dasarnya berada pada tahun 2007 ?
jawab :
g = {(467-420)/420}x100% = 11,19%
C.
Manfaat Pertumbuhan Ekonomi
Manfaat Pertumbuhan Ekonomi antara lain sebagai berikut:
1. Laju pertumbuhannya untuk mengukur kemajuan ekonomi sebagai hasil pembangunan nasional Pendapatan perkapitanya dipergunakan untuk mengukur tingkat kemakmuran penduduk, sebab semakin meningkat pendapatan perkapita dengan kerja konstan semakin tinggi tingkat kemakmuran penduduk dan juga produktivitasnya.
1. Laju pertumbuhannya untuk mengukur kemajuan ekonomi sebagai hasil pembangunan nasional Pendapatan perkapitanya dipergunakan untuk mengukur tingkat kemakmuran penduduk, sebab semakin meningkat pendapatan perkapita dengan kerja konstan semakin tinggi tingkat kemakmuran penduduk dan juga produktivitasnya.
2. Sebagai dasar pembuatan proyeksi atau perkiraan penerimaan negara untuk perencanaan pembangunan nasional atau sektoral dan regional. Sebagai dasar penentuan prioritas pemberian bantuan luar negari oleh Bank Dunia atau lembaga internasional lainnya.
Sebagai dasar pembuatan prakiraan bisnis, khususnya persamaan penjualan bagi perusahaan untuk dasar penyusunan perencanaan produk dan perkembangan sumbur daya (tenaga kerja dan modal). (Dornbuch, R dan Fischer, S, 1994:649-651)
DAFTAR PUSTAKA
http://almasdi.unri.ac.id/bahan_ajar/Ekonomi_Pembangunan/Pertemuan_3_pertumbuhan%20ekonomi.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar