Perdukunan
adalah istilah penghinaan yang digunakan untuk menggambarkan praktik non medis
ujungnya penipuan. Perdukunan merupakan kepura-puraan keterampilan non medis
atau orang yang berpura-pura sebagai seorang ahli profesional, memiliki
pengetahuan atau kualifikasi pada beberapa bidang keahlian, padahal dia tidak
memiliki dan merupakan Seorang penipu.
Dukun dalam bahasa Arab disebut
Kahin dan tukang ramal disebut 'Arraf. Pengertian 'Arraf (tukang ramal) adalah:
orang yang mengaku mengetahui kejadian yang telah lewat, yang bisa menunjukan
barang yang dicuri atau tempat hilangnya suatu barang. Pengertian Kahin (dukun)
adalah: orang yang memberitakan hal-hal yang ghaib yang akan terjadi atau
sesuatu yang terkandung di hati. Jadi dalam istilah kita dukun dan tukang ramal
adalah orang yang mengaku mengetahui kejadian yang akan datang baik itu kabar
baik atau jelek, dapat menunjukan barang yang dicuri atau tempat kehilangan
suatu barang dan tahu hal-hal yang ghaib serta sesuatu yang ada dalam hati.
Menurut pengalaman dan hasil survei Gus Wachid seputar
praktik perdukunan yang ada di Indonesia, dukun-dukun yang ada itu ada tiga
macam.
1. Dukun yang bisa
menguasai jin.
Gus Wachid berkata, "Saya pernah
seperti itu. Jin itu bisa saya perintah. Dengan ilmu 'karamah' yang saya punya.
Dengan konsentrasi penuh, kita mendatangkannya, kemudian kita bisa
memerintahnya. Tapi luar biasa lelahnya setelah ritual itu selesai. Terkadang
saya gunakan cara ini untuk mengobati orang yang terkena jin. Jadi saya gunakan
jin untuk mengusir jin atau untuk mengetahui sebenarnya apa yang diinginkan
oleh jin yang masuk dalam jasad orang itu.
2.
Dukun yang dikendalikan jin.
Kata Gus Wachid, "Ciri kategori ini, biasanya yang bersangkutan harus
kesurupan dulu dan itu bisa dikenali dengan suaranya yang berubah. Saya sempat
akrab dengan orang-orang seperti itu. Saya pernah kemalingan, saya berusaha
mencarinya tetapi tidak ketemu. Akhirnya saya pernah minta bantuan orang yang
mempunyai kemampuan kategori kedua ini, di saat saya kehilangan mesin ketik.
3. Dukun yang tidak bisa
apa-apa.
Mereka bisanya hanya goroh, gedabrus
thok (hanya penipu, pembual). Gus Wachid berkata, "Wallahi,
dukun kategori inilah yang paling banyak. Saya bisa mengetahuinya, karena
kalau ada orang yang mengaku sakti, langsung saya cek dengan kekuatan 'karamah'
yang pernah saya pelajari. Dukun kategori manapun, kita dilarang oleh Rasulullah untuk mendatanginya, bertanya kepadanya, apalagi
membenarkan apa yang dikatakannya. Baik itu dukun mistik maupun dukun intrik.
"Barangsiapa yang mendatangi dukun atau peramal, ialu membenarkan apa yang
dikatakannya. Maka ia telah kufur terhadap apa yang telah diturunkankepada
Muhammad (al-Qur'an dan al-Hadits)." (HR. Ahmad dan dishahihkan
al-Albani).
Globalisasi adalah
keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia
melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain
sehingga batas-batas suatu negara menjadi semakin
sempit.
Globalisasi adalah suatu proses
di mana antar individu, antar kelompok, dan antar negara saling berinteraksi,
bergantung, terkait, dan memengaruhi satu sama lain yang melintasi batas negara
KEBIJAKAN APA YANG ANDA PUTUSKAN
UNTUK MEMENANGKAN GLOBALISASI?
Menurut Kamus Dewan globalisasi didefinisikan sebagai fenomena yang menjadikan dunia mengecil dari segi perhubungan manusia disebabkan kepantasan perkembangan teknologi maklumat. Manakala cediakawan barat mentakrifkan globalisasi sebagai satu proses kehidupan yang serba luas dan infiniti merangkumi segala aspek kehidupan seperti politik, sosial, dan ekonomi yang boleh dirasai oleh seluruh umat manusia didunia ini. Ini bermakna segala-galanya menjadi milik bersama dalam konsep dunia tanpa sempadan.
Dalam era globalisasi ini, dunia semakin dikecilkan ruangnya daripada yang asal. Jika dulu dunia ini seluas saujana mata memandang dan dipagari dengan sempadan-sempadan namun kini ia tidak berlaku lagi. Malah pada hari ini kita telah dapat merasakan apakah dia itu globalisasi. Ledakan teknologi maklumat yang pesat merupakan medium utama kepada agenda globalisasi ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar