Resensi
Novel Fairish
Tentang
Buku:
Judul
: Fairish
Pengarang
: Esti
Kinasih
Tahun
Terbit :
Jakarta , Agustus 2004
Cetakan
Kedua :
Oktober 2004
Cetakan
Ketiga :
November 2004
Cetakan
Keempat : Desember 2004
Penerbit
:
PT. Gramedia Pustaka Utama ( pernah diterbitkan oleh Media
Pressindo ,
Yogyakarta , tahun 2002 )
Tebal Buku
: 312
halaman ; 20 cm
Jenis Buku
: Fiksi
Remaja
Novel ini menceritakan
tentang kehidupan sehari-hari seorang cewek bernama Fairish atau yang biasa
yang dipanggil Irish. Irish adalah gadis yang agak tomboi, cuek, dan tak
terlalu memperhatikan penampilan seperti Meta, Pipit, Daniar, Wulan, dan
teman-teman lain seusianya.
Awal
permasalahan yang menjadi inti cerita pada novel ini mulai tampak pada saat SMU
Palagan, sekolah Irish kedatangan seorang siswa baru pindahan dari sebuah kota
kecil di pinggiran Jakarta, bernama Davidio Daniel Dharmawan atau yang biasa
dipanggil Davi. Seketika itu pula, Davi yang merupakan cowok yang sempurna
mulai menarik simpati cewek-cewek yang ada di kelas itu. Tetapi ia tetap
menanggapi itu semua dengan dingin. Ternyata tak semua cewek di kelas itu
menaruh simpati padanya. Irish-lah satu-satunya cewek yang tak terlalu berminat
untuk ikut-ikutan seperti teman-temannya yang lain. Mungkin hal itu memang
karena sifat Irish-lah yang cuek.
Lain Irish,
lain pula Davi. Justru dengan sikap Irish yang seperti itu membuat Davi suka
padanya. Awalnya, ia hanya ingin duduk bersebalahan saja dengan Irish agar ia
tak terlalu merasa terganggu mengingat sikap Irish yang tak terlalu perduli
akan kehadirannya di kelas itu. Tapi, Davi mulai merasa ada kecocokan
dengannya, sampai-sampai ia mulai menceritakan latar belakang kepindahannya
dari sekolah yang sebelumnya.
Keputusan
untuk pindah Davi lakukan untuk menghilangkan kenangan masa lalunya yang pahit
dan terus menyiksanya. Di sekolah sebelumnya, Davi pernah mempunyai pacar yang
bernama Meilani. Tapi, hubungan mereka tak berlangsung lama. Meilani meninggal
saat sepeda motor yang dikendarai Davi untuk memboncengnya mengalami
kecelakaan. Keluarga Meilani tak bisa terima akan kejadian tersebut. Dari
sinilah Davi mulai berjanji tidak mau berurusan lagi dengan yang namanya cewek.
Davi memang terkenal kasar pada cewek.
Untuk
menghindari masalah tersebut, Davi pun meminta pada Irish untuk berpura-pura
menjadi pacarnya. Sebenarnya Irish ingin menolak permintaan Davi tersebut.
Walaupun Irish adalah cewek yang cuek, ia tetap menyadari bahwa Davi adalah
sosok yang bisa memikat hatinya, dan karena rasa iba padanya, irish pun
menerima permintaan Davi. Berdekatan dengan cowok cakep tidak seterusnya
terasa indah, seperti itulah yang dirasakan Irish.
Setelah ia
mulai memainkan perannya sebagai pacar pura-pura Davi, Irish mulai dimusuhi
oleh cewek-cewek lain yang menaruh simpati pada Davi. Selain itu, Irish juga
harus menahan perasaan sukanya pada Davi yang mulai tumbuh karena seringnya
mereka bersama.
Perasaan itu
mulai bisa ditekan ketika di sekolah Irish kedatangan seorang siswa baru lagi
yang bernama Alfa. Alfa yang terkenal norak dan periang itu selalu menganggu
hubungan Davi dengan Irish untuk menarik simpatik Irish padanya. Alfa pun
berhasil, karena memang hubungan Irish dengan Davi hanyalah pura-pura. Davi tak
bisa menolak keinginan Irish untuk selalu bersama Alfa, walaupun Davi sendiri
mulai ada rasa suka pada Irish.
Menarik
simpati Irish bukanlah tujuan Alfa yang sebenarnya. Alfa adalah sepupu Meilani
yang tak bisa menerima perbuatan Davi yang mengakibatkan kepergian Meilani.
Mendekati Irish hanyalah sebagai suatu siasat untuk memulai urusannya dengan
Davi, meskipun pada akhirnya Alfa juga mengakui bahwa ia mulai suka pada Irish
sejak ia sering bersama.
Davi memang
bersalah, tapi tak sepantasnya ia dipermainkan seperi itu, apalagi jika ada
sangkut-pautnya dengan perasaan. Davi mulai mengumpulkan keberaniannya untuk
mengungkapkan semua rasa yang ada di hatinya pada Irish. Pada akhirnya Davi
menyatakan perasaan cintanya itu pada Irish di puncak pegunungan tempat
kenangan Davi dengan Meilani. Dan Irish-pun mengiyakannya karena memang
sebenarnya dia mencintai Davi apa adanya.
Kelebihan
dan Kekurangan Buku
·
Kelebihan Buku
Bahasa
yang digunakan pengarang dalam novel ini adalah bahasa yang mudah dipahami oleh
pembaca,yaitu bahasa sehari-hari. Meskipun begitu, bahasa yang digunakan
masih santun. Tidak tertinggal pula di dalamnya terdapat salah satu bahasa
daerah yang tak asing lagi bagi orang Indonesia,Yaitu bahasa Betawi
·
Kekurangan Buku
Penggunaan
huruf Kapital dan tanda baca yang kurang tepat dalam kalimat,juga menjadi
kelemahan dalam novel ini.
Unsur
Intrinsik
Tema
: Masa SMA
Alur
: Cerita ini memiliki alur campuran ( maju & mundur )
“ Waktu itu
gue ke kebun teh. Di lereng gunung… kami naik motor. Waktu itu gue ngebut. Gue
suka kebut-kebutan dan Melanie tau itu. ‘ Ayo kita lawan angin ! ‘ begitu
dia bilang waktu itu.
Latar
: 1. Di Kelas
Waktu Pagi Hari
“ Sudah! Sudah! “ potong bu Indar , wali kelas 3 IPA-5, “ Silakan ,
Davi , pilih tempat kamu “
2. Lapangan / Gor Basket.
Suasana Meriah / Menyenangkan. Waktu Pagi Hari
“ Jadilah pagi itu suasana GOR begitu gegap gempita. Riuh oleh suara
Tawa, denting batu dalam botol minuman , peluit , juga terompet. “
3. Di rumah
Suasana Kaget. Waktu Malam Hari
“ Malam minggu tiba-tiba Alfa muncul di rumah Fairish. Fairish sampai
Heran melihat penampilan Alfa yang lain dari biasanya. Dia rapi banget.
4. Kebun Teh
Suasana Mengharukan. Waktu Sore Hari
“ Mereka pulang. Membelah Hamparan kebun teh , menatap jauh ke
Depan
, dan meninggalkan apa yang sudah terjadi.. jauh di belakang.
Penokohan
: 1. Fairish : Cewek mungil , baik hati , penasaran., sederhana.
2. Davi : Cuek , Penasaran , Perhatian
3. Metha : Jahat , Sirik , Tidak mau
menerima keadaan
4.
Alfa : Pendendam , riang , baik hati.
5.
Wulan : Tidak tahu malu
6.
Viorish : Senang bercanda
7.
Udin : Baik Hati
8. Vaya : Baik Hati
9.
Sagara : Baik Hati
10.
Daniar : Jahat , sirik.
Gaya
Bahasa : Menggunakan bahasa campuran.
Sudut
Pandang : Orang Ke dua
Amanat
: Bila orang lain mendapatkan hal yang di inginkan oleh kita , kita tidak
Boleh sirik atau pun sampai berbuat jahat. Perlu usaha untuk mendapat
Yang kita inginkan. Dan dengan usaha semuanya akan tercapai.
Jangan menjadi orang pendendam.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar