Kamis, 05 Juni 2014

Resensi Novel


Resensi Novel Fairish





Tentang Buku:
Judul                           : Fairish
Pengarang                   : Esti Kinasih
Tahun Terbit                : Jakarta , Agustus 2004
Cetakan Kedua           : Oktober 2004
Cetakan Ketiga           : November 2004
Cetakan Keempat       : Desember 2004
Penerbit                       : PT. Gramedia Pustaka Utama ( pernah diterbitkan oleh Media
                                     Pressindo , Yogyakarta , tahun 2002 )
Tebal Buku                  : 312 halaman ; 20 cm
Jenis Buku                   : Fiksi Remaja

Novel ini menceritakan tentang kehidupan sehari-hari seorang cewek bernama Fairish atau yang biasa yang dipanggil Irish. Irish adalah gadis yang agak tomboi, cuek, dan tak terlalu memperhatikan penampilan seperti Meta, Pipit, Daniar, Wulan, dan teman-teman lain seusianya.

Awal permasalahan yang menjadi inti cerita pada novel ini mulai tampak pada saat SMU Palagan, sekolah Irish kedatangan seorang siswa baru pindahan dari sebuah kota kecil di pinggiran Jakarta, bernama Davidio Daniel Dharmawan atau yang biasa dipanggil Davi. Seketika itu pula, Davi yang merupakan cowok yang sempurna mulai menarik simpati cewek-cewek yang ada di kelas itu. Tetapi ia tetap menanggapi itu semua dengan dingin. Ternyata tak semua cewek di kelas itu menaruh simpati padanya. Irish-lah satu-satunya cewek yang tak terlalu berminat untuk ikut-ikutan seperti teman-temannya yang lain. Mungkin hal itu memang karena sifat Irish-lah yang cuek.

Lain Irish, lain pula Davi. Justru dengan sikap Irish yang seperti itu membuat Davi suka padanya. Awalnya, ia hanya ingin duduk bersebalahan saja dengan Irish agar ia tak terlalu merasa terganggu mengingat sikap Irish yang tak terlalu perduli akan kehadirannya di kelas itu. Tapi, Davi mulai merasa ada kecocokan dengannya, sampai-sampai ia mulai menceritakan latar belakang kepindahannya dari sekolah yang sebelumnya.

Keputusan untuk pindah Davi lakukan untuk menghilangkan kenangan masa lalunya yang pahit dan terus menyiksanya. Di sekolah sebelumnya, Davi pernah mempunyai pacar yang bernama Meilani. Tapi, hubungan mereka tak berlangsung lama. Meilani meninggal saat sepeda motor yang dikendarai Davi untuk memboncengnya mengalami kecelakaan. Keluarga Meilani tak bisa terima akan kejadian tersebut. Dari sinilah Davi mulai berjanji tidak mau berurusan lagi dengan yang namanya cewek. Davi memang terkenal kasar pada cewek.

Untuk menghindari masalah tersebut, Davi pun meminta pada Irish untuk berpura-pura menjadi pacarnya. Sebenarnya Irish ingin menolak permintaan Davi tersebut. Walaupun Irish adalah cewek yang cuek, ia tetap menyadari bahwa Davi adalah sosok yang bisa memikat hatinya, dan karena rasa iba padanya, irish pun menerima permintaan Davi. Berdekatan dengan cowok cakep tidak seterusnya terasa indah, seperti itulah yang dirasakan Irish.

Setelah ia mulai memainkan perannya sebagai pacar pura-pura Davi, Irish mulai dimusuhi oleh cewek-cewek lain yang menaruh simpati pada Davi. Selain itu, Irish juga harus menahan perasaan sukanya pada Davi yang mulai tumbuh karena seringnya mereka bersama.

Perasaan itu mulai bisa ditekan ketika di sekolah Irish kedatangan seorang siswa baru lagi yang bernama Alfa. Alfa yang terkenal norak dan periang itu selalu menganggu hubungan Davi dengan Irish untuk menarik simpatik Irish padanya. Alfa pun berhasil, karena memang hubungan Irish dengan Davi hanyalah pura-pura. Davi tak bisa menolak keinginan Irish untuk selalu bersama Alfa, walaupun Davi sendiri mulai ada rasa suka pada Irish.

Menarik simpati Irish bukanlah tujuan Alfa yang sebenarnya. Alfa adalah sepupu Meilani yang tak bisa menerima perbuatan Davi yang mengakibatkan kepergian Meilani. Mendekati Irish hanyalah sebagai suatu siasat untuk memulai urusannya dengan Davi, meskipun pada akhirnya Alfa juga mengakui bahwa ia mulai suka pada Irish sejak ia sering bersama.

Davi memang bersalah, tapi tak sepantasnya ia dipermainkan seperi itu, apalagi jika ada sangkut-pautnya dengan perasaan. Davi mulai mengumpulkan keberaniannya untuk mengungkapkan semua rasa yang ada di hatinya pada Irish. Pada akhirnya Davi menyatakan perasaan cintanya itu pada Irish di puncak pegunungan tempat kenangan Davi dengan Meilani. Dan Irish-pun mengiyakannya karena memang sebenarnya dia mencintai Davi apa adanya.

Kelebihan dan Kekurangan Buku
·         Kelebihan Buku
Bahasa yang digunakan pengarang dalam novel ini adalah bahasa yang mudah dipahami oleh pembaca,yaitu bahasa  sehari-hari. Meskipun begitu, bahasa yang digunakan masih santun. Tidak tertinggal pula di dalamnya terdapat salah satu bahasa daerah yang tak asing lagi bagi orang Indonesia,Yaitu bahasa Betawi
·         Kekurangan Buku
Penggunaan huruf Kapital dan tanda baca yang kurang tepat dalam kalimat,juga menjadi kelemahan dalam novel ini.

Unsur Intrinsik
Tema         : Masa SMA
Alur           : Cerita ini memiliki alur campuran ( maju & mundur )
  “ Waktu itu gue ke kebun teh. Di lereng gunung… kami naik motor. Waktu itu gue ngebut. Gue suka kebut-kebutan dan Melanie tau itu. ‘ Ayo kita lawan angin ! ‘  begitu dia bilang waktu itu.
Latar          :  1. Di Kelas
                          Waktu Pagi Hari
                          “  Sudah! Sudah! “ potong bu Indar , wali kelas 3 IPA-5, “ Silakan ,
                          Davi , pilih tempat kamu “
                      2. Lapangan / Gor Basket.
                          Suasana Meriah / Menyenangkan. Waktu Pagi Hari
                          “ Jadilah pagi itu suasana GOR begitu gegap gempita. Riuh oleh suara
                           Tawa, denting batu dalam botol minuman , peluit , juga terompet. “
                      3. Di rumah
                          Suasana Kaget. Waktu Malam Hari
                          “ Malam minggu tiba-tiba Alfa muncul di rumah Fairish. Fairish sampai
                          Heran melihat penampilan Alfa yang lain dari biasanya. Dia rapi banget.
                       4. Kebun Teh
                          Suasana Mengharukan. Waktu Sore Hari
                          “ Mereka pulang. Membelah Hamparan kebun teh , menatap jauh ke
                           Depan , dan meninggalkan apa yang sudah terjadi.. jauh di belakang.
Penokohan  :  1. Fairish : Cewek mungil , baik hati , penasaran., sederhana.
                       2. Davi : Cuek , Penasaran , Perhatian
                       3. Metha : Jahat , Sirik , Tidak mau menerima keadaan
                       4. Alfa   : Pendendam , riang , baik hati.
                       5. Wulan : Tidak tahu malu
                       6. Viorish : Senang bercanda
                       7. Udin   : Baik Hati
                       8. Vaya : Baik Hati
                       9. Sagara : Baik Hati
                     10. Daniar : Jahat , sirik.
Gaya Bahasa    : Menggunakan bahasa campuran.
Sudut Pandang : Orang Ke dua
Amanat             : Bila orang lain mendapatkan hal yang di inginkan oleh kita , kita tidak
                            Boleh sirik atau pun sampai berbuat jahat. Perlu usaha untuk mendapat
                            Yang kita inginkan. Dan dengan usaha semuanya akan tercapai.
                            Jangan menjadi orang pendendam.


Sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar